Friday, June 29, 2012
Friday, June 22, 2012
A Ko & A Me (3)
Last exam, it took 4 hours. Animal Genetics. The very difficult subject. It
was 5.30 o’clock.
“Bagi
panitia acara ... tolong jangan pulang dulu, ada RG,” pengumuman di seberang
bangku terdengar.
“Dan
bagi nama-nama yang di panggil harap menghadap dosen, setelah ini,” pengumuman
berlanjut dan gue kaget takut karuan karena nama gue disebut disana.
Ponsel
yang dari tadi mati segera dihidupkan. Dan segera gue sms A Ko:
Ko, gue habis ni mau ke tempat lo, gmn? Stand
by ga?
Slow, gue malem ni ga kemana-mana koq.
Thursday, June 21, 2012
Wednesday, June 20, 2012
A Ko & A Me (2)
“Woy, gue ga bisa nemenin liburan ni. Gmn
donk?”
“nemenin apa Me?”
“Nemenen lo buat bisnis itu lho...”
“Oh... gampanglah, liat nanti aja”
Sunday, June 17, 2012
AsPiRin
AsPiRin
Ini bukan obat, tapi singkatan AsPiRin (Asrama Putri
Rinjani). Memang terletak di Jalan Rinjani, tepatnya Rinjani 24. Tak tampak
seperti asrama, tapi lebih ke rumah kuno (fotonya nyusul). Di sanalah gue menghabiskan waktu 3
tahun untuk hidup. Banyak sekali kenangan yang tercipta.
Penghuninya ada sekitar 30 sampai 40an anak dengan 3-4
suster (ibu asrama). Terdapat kamar dengan 2 hingga 4 orang tiap kamarnya.di
sana juga ada karakter yang unik, mulai dari Si Monster (alias Kutu), Big Mama,
Macer (mami cerewet), Ketek 1, Ketek 2, Unyil, Makco, Tupet, “Babi” (maaf),
Keceng, Mak Lampir, Nenek Sihir, Kriwul, Si Tompel and the other (I’m not
remember clearly).
Tapi dibalik semua itu tidak semua memiliki kelebihan di akademik, malah
mereka menjadi Top and The Best di bidang Art, desain, music, poem, dan
lain-lain. Mereka unik.
Gue sendiri angkatan ke-3, memang masih baru waktu itu. Jumlah angkatan gue
sendiri sekitar 11 orang, tapi gugur ada 4an (maaf jika ada yang salah). Sekarang
dah pada mencar (jadi susah buat ketemu). Penghuni AsPiRin jadi tambah sedikit
aja.
Ini waktu perpisahan dengan para tetua (angk 1) |
Waktu awal-awal menu favorit gue di sana adalah bubur (buburnya putih, ga
kayak di sini, buburnya cokelat-kayaknya dikasih kuah deh). Tapi Cuma di tahun
pertama aja bisa menikmati itu menu, selanjutnya diisi dengan sarden, mie,
telor (kayaknya 1 butir bagi 3 orang), bihun, tahu tempe, buncis, kacang
panjang. Kangkung sudah jarang. Tapi ga papalah toh itu juga makanan, dan perlu
diingat kami makan 3 kali sehari, ga kayak sekarang Cuma makan sehari 2 kali
bahkan sekali doang. Sebenarnya bukan masalah itunya, ada sebuah rasa yang ga bakal diperoleh
hingga sekarang yaitu “kebersamaan”nya, “kekeluargaannya”. Inget banget dulu,
kalau pihak AsPiRin diundang dalam acara, pasti ada anak-anak yang ikut serta
dan mereka kalau pulang pasti bawa bekal. Walaupun sedikit, kami tetap berbagi.
Dulu kami juga religius, tiap hari (ga tau berapa kali) kami selalu berdoa,
sebelum dan sesudah makan dan belajar, mau tidur, bangun tidur. Gereja tiap
minggu (ada yang subuh, termasuk gue). Aduh ga kebayang, sekarang gue malah
gini, boro-boro mau doa, bangun aja kesiangan. Gereja? Sebulan sekali dah
bersyukur banget gue. Soalnya dulu itu ke gereja adalah kewajiban, kalau ga ke
gereja ga boleh jalan-jalan. Walaupun sedikit terpaksa, tapi paling ga gue
kecipratanlah dari mereka :P.
Selain itu kami (khususnya gue dan lain-lain yang seneng telat), sering
banget olahraga pagi sebelum ke sekolah. Alias telat. Ada dua checkpoint,
gerbang asrapa dan gerbang sekolah. Kalau gerbang asrama ga terlampau dengan
tepat waktu, ya tentunya gerbang sekolah juga kecil kemungkinan untuk terlampau.
Bingung mau cerita apa lagi, tunggu kelanjutannya.... J
Tepai~
What’s Tepai? It sounds strange. Yup, little strange. Tepai is a name, and
its my lucky name.
Tercipta saat SMA, begini ceritanya:
Awal agustus,
kelas 1 SMA, sudah seharusnya masuk asrama dari bulan Juni (telat 2 bulan)
A: “Oh,
ini toh namanya Sharon?”
G (gue) : “ehm iya”
A: “Beda
banget dari bayanganku. Dulu aku pikir Sharon itu tinggi, cantik, cewek asli
lah”
G: (Heks?!)
gue Cuma bisa nyengir
A: “trus
T nya apa?”
G: (gue
sering nyingkat nama Sharon T), ehm... “Tepai, mungkin?” haha
A: “Hah?
Tepai? Ancen Tepai kon iki” hahaha
(sebenarnya tepai sendiri gue ga
ngerti artinya apa, ga ada arti kayaknya, spontan aja)
SMA adalah masa kejayaan gue. Di SMA sempat gue menjabat
sebagai ketua, walau bukan ketua OSIS. Tapi cukup pentinglah buat komunitas gue
(Dormitory, We said it’s The Prison). Cukup lama gue memegang jabatan ini, tapi
gue rasa kayaknya itu bukan jabatan yang diminati, melainkan mereka saling
melempar. Yah, anggap positif aja, mereka belom berani untuk mengambil tanggung
jawab ini. Dan memang gue dapet hikmahnya, gue lebih deket dengan ibu asrama
dan gue sering dapet “Hak Veto”.
Back to the topic. Nama Tepai sejak itu gue nobatkan
sebagai nama hoki (keberuntungan), karna telah membawa gue ke puncak kejayaan. Hahaha.
Sekarang coba aja tanya dengan mereka yang pernah tinggal di Dorm, kenal ga
dengan si Sharon? Tentu masih mikir-mikir dulu, tapi kalau di tanya “kenal ga
dengan si Tepai?” pasti jawabnya “Oh.. Tepai itu y? Hahah, kenapa emang?” nama
bagus selalu jarang diingat, tapi nama “Unik” selalu cepat diingat. Jangan sampailah
huruf “T” di KTP gue jadi Tepai -___-“
"T" Holic
Yeah, thats our favourite drink, besides a coffee. “T” is Tea (read Ti).
Sejak bertemu dia gue demen dengan minuman ini. Hampir tiap hari, pagi
ataupun malam hari gue ng-T (ngeteh). Setiap bertemu dengannya, selain capucino
atau kopi, minuman favorit kami adalah T. Banyak macam T yang kami seruput,
mulai dari black T, green T, krisanthium T, or Oolong T, and so on. So many T
we’ve drank. Awal-awal memakai gula, lamban laun minuman itu sudah terasa manis
tanpa gula, karena it’s the sweet moment for us.
Biasa kebersamaan itu berlangsung di sore hari (tapi jarang banget, karna
pada sibuk, pulang aja udah malem). Bertempat di teras kontrakannya dengan
kondisi sunsets. Selepas kegiatan di kampus, rasanya hanya dengan ng-T aja udah
lepas beban ini. Di Inggris ada kebiasaan minum T di sore hari. Tapi bagi kami
kebiasaan itu tidak hanya waktu sore hari. Biasanya kami mengganti menu kopi
dengan T ketika di akhir bulan. Toh kalau 1 atau 2 sdm T udah bisa buat 1 liter
T, sampai kembung-kembung deh... maklum,
masih mahasiswa mesti hemat :P
Untill now, T is my favourite drink. Apa lagi kalau lagi stress, T mungkin
bisa di bilang “pelarian”. Kehangatan, rasa, dan aromanya yang unik bisa
me-refresh otak gue, ga tau kenapa.
Saturday, June 16, 2012
Ketiduran
Ini yang kesekian kalinya. Tapi yang kedua kali buat melewati sebuah janji
karna ketiduran, eh tiga deh. Yang pertama janjian ke RPH jam 3 subuh, rencana
mau tidur setengah jam eh malah bablas sampe jam setengah 4. Kedua, janjian
dengan teman untuk menonton pertandingan, alhasil pertandingan sudah beres, gue
baru bangun. Dan yang ini yang terakhir (amin, smoga ga terjadi lagi), gue
ketiduran, rencana mau bangun jam setengah 7 namun malah bangun jam 12 malam,
padahal ada rapat jam 7. Parah banget.....
Kayaknya udah jadi penyakit tersendiri buat gue, ketiduran. Alarm dah ga
mempan lagi, ditelp juga ga mempan. Kecuali ada momok tersendiri bagi gue
(contoh laporan yang harus dikumpul besok), tapi jarang banget hal itu terjadi.
Semoga jangan terjadi lagilah, hope
can still awake before my task done!
Friday, June 15, 2012
A Ko & A Me
“Me, ada tawaran bisnis baru,
ketemu yuk! Skalian makan malam”
Itu adalah sms yang kuterima saat setelah selesai ujian. Senyum pun muncul
dari hati yang dalam, the real smile J, langsung saja ku balas:
“OK! Dimana?”
“Ketemu di tempat biasa aja,
ntar dari sana baru cabut”
Perasaan jadi plong, stelah tau mungkin selama ini dia bersikap dingin
karena ada yang mengikutinya, jadi kurang bebas.
Thursday, June 14, 2012
The Green Lantern
The Green Lantern
Its a Movie.
Fantasy and fiction
Tentu sudah pernah dengar judul film ini. Kalau belum, silahkan ditelusuri
(I recomended). Inti dari film itu adalah kekuatan sebuah pikiran. Wow! Amazing,
hanya dari sebuah pikiran, bisa muncul benda-benda aneh. Tapi itu hanya
perwakilannya saja. Sebetulnya, ada ilmu yang mempelajari hal tersebut, seperti
Hypnoterapi.
Ingat waktu dulu ada pelatihan dimana semua peserta diberi bohlam lampu
(yang masih warna orange/kuning, yang jadul itu). Kemudian sang instruktur memberi
perintah untuk memecahkan ubin kramik dengan lampu itu. Kalau di logika kan,
tentu lampu yang akan pecah. Namun, faktanya berbeda, awalnya para peserta
disuruh memegang lampu tersebut kemudian, bulatkan tekad. Semakin bulat tekat
itu, semakin kuat pula lampu itu. Dan giliran ku pun tiba. Dengan pasrah ku
lepaskan lampu tersebut di atas keramik, dan hasilnya, keramik itu yang pecah. Amazing
bukan? (ga bohong lho...)
contoh lain lagi adalah para pesulap. Tentu sudah pada kenal dengan Om Deddy
Corbuzier, beliau juga menggunakan pikirannya dalam membengkokkan sendok,
memecahkan gelas, dan lain-lain. Sebetulnya ada ilmu yang mendalami hal ini
secara ilmiah, namun aq kurang begitu ingat apa namanya, tapi ilmu itu
mempelajari hubungan pikiran dan partikel-partikel otak seperti atom-atom dalam
kepala manusia. Sungguh ribet lah.
Tuesday, June 12, 2012
A silent Couple
Ke-3 kalinya, Sudah biasa
Sekarang hubungan itu semakin intens, apa lagi kalo di
luar kampus. Namun tak mengerti, waktu dulu, di awal2 sangat menggebu-gebu
perasaan itu, sekarang? Never, It’s flat. Ya, datar. Wajah, sudah biasa,
percakapan sudah hambar. Padahal wajahnya mirip dengan Jo, tapi apa daya, itu
hanya sebuah wajah, toh di dalamnya juga sama tengakorak.
Ingat waktu itu kami nonton bareng, walaupun bukan di
bioskop, tapi cukuplah buat 2 insan. Tapi alhasil, ya kita saling menikmati
sendiri-sendiri, tidak ada rasa yang menyatu. Sekarang lagi musim bola, ya kami
menonton bola waktu itu. Kami sama2 suka dengan bola. Terkadang ada waktu
luang, kami sempatkan untuk bermain bola, entah itu di PS ato d lapangan, entah
itu bola kaki, atau basket.
Tentunya pertandingan itu berakhir tengah malam, kami pun
meluncur ke daerah pusat kuliner (d tengah malam). Aku memesan bubur ayam, ya,
ketika makan itu pun tak ada kata-kata yang keluar, baik dariku mau pun dari
dia. Kami memang akrab karena bisnis, paling yang kami bicarakan pun hanya
tentang bisnis dan bisnis.
Kalau dingat-ingat waktu pertama kali perasaan itu muncul
(sedang berapi-apinya), dan sempat hal itu terjadi tuk kedua kalinya. Perasaan itu kayak
orang yang kayak first time falling in love. Something complicated. Dan akhirnya
hubungan itu sekarang menjadi datar, walaupun kalau di kampus juga datar, toh
dia tidak sekelas dengan ku, tapi ya kami bisa tiap hari berjumpa J. Dan kau tahu, sebentar lagi
liburan semester, cukup panjang, bodohnya aku, aku sudah janji dengan dia untuk
pergi bareng ke luar kota demi malancarkan bisnis ini, takutnya ntar selama di
sana, kami hanya membisu.... Semoga dia berubah, dan juga aku, bisa lebih easy
going dan lebih akrab selama liburan ini.
Sunday, June 10, 2012
UAS-
I like
this time, but I don’t realy like this condition. An Exam Period. UAS(Ujian
Akhir Semester)...
Kalau ujian,
pasti jadwalnya bolong2, alias sebentar. Paling ke kampus Cuma 2-4 jam, trus
pulang. Ga kayak kuliah reguler, mulai jam 7, pulang mahgrib (paling lama jam 9
malem)à orang
kantoran kalah dengan gue..
Besok ujian
ya? Itulah pertanyaan yang slalu ada dalam pikiran gue sekarang, ada unsur
menolak, kaget, blom bisa terima, dan... hmm pasrah lah... the hell i think.
Entahlah
bisa atau tidak ujian besok, berharap sih bisa dan keajaiban terjadi. Ya.. “Keep
fighting aja” (walaupun ngomongnya lemes)...
Friday, June 1, 2012
Pikiran
Pikiran.
Ada yang simpel
dan ada yang rumit.
Ada yang terbuka
(open) dan ada yang tertutup (memendam).
Ada yang baik
dan ada yang jahat.
Pikiran sungguh
misterius, unik, dan rahasia.
Setiap pemikiran
merupakan ide unik dari setiap kepala yang berbeda. Tidak ada pemikiran yang
terburuk, karna semuanya itu unik dan berbeda.
Ya, “pikiran” juga
menjadi bagian terpenting dalam hidup q. Ayah dijemput hanya karna sebuah “pikiran”.
Orang terpintar yang pernah kukenal di dunia ini.
Sekilas tentang Ayah. Pendiam,
pintar, cerdas, santai, namun soliter. Walaupun soliter beliau memiliki beberapa
teman akrab yang begitu setia. Seorang insiyur teknik sipil, yang tak berijazah
(karna tak ingin membuang uang hanya buat selembar ijazah). Otaknya selalu
berputar tanpa pernah berhenti berpikir.
Namun ketika sebuah “pikiran”
masuk ke benak beliau, Ayah terserang penyakit. “pikiran” itu membuat Ayah
stress, konsumsi rokok meningkat, dan pembuluh darah tersumbat, dan berakhir
dengan stroke. Tangan kiri lumpuh setengah (baca: susah bergerak). Beliau pun
berhenti bekerja. Tak ingat pernah tinggal satu atap dengan beliau dalam waktu
yang lama (sebulan atau lebih). Namun setiap serpihan kenangan selalu ada dalam
bayangan otakku. Takkan pernah kulupakan!
Hidup itu memang unik. Itulah
yang kurasakan. Hanya bertemu dengan beliau beberapa kali saja dalam setahun
penuh, tak seperti anak lainnya yang tiap hari dapat memandang wajah dan
tersenyum pada Ayah.
Dan suatu saat malaikat
pun datang ‘tuk menjeput Ayah. Subuh hari saat masih memakai seragam putih
merah, tiba-tiba terdengar kabar yang mengejutkan. Aq telah lupa bagaimana
detailnya.
Mulai saat itu hingga
sekarang, keluarga q sangat berhati-hati dengan yang namanya “pikiran”. Mereka menganggap
“pikiran” itu jahat. “pikiran” itu pembunuh. “pikiran” itu musuh.
Tapi aq kurang setuju,
bukan “pikiran”lah yang membunuh, namun “sifat yang memilikinya”, dan bukanlah
pemiliknya.
Kebaya
Kebaya. Menurut wikipedia: Kebaya adalah blus tradisional yang dikenakan oleh
wanita Indonesia yang terbuat dari bahan tipis yang dikenakan dengan sarung, batik, atau pakaian
rajutan tradisional lainnya seperti songket dengan
motif warna-warni.
Kebaya itu anggun, manis, dan elegan, and so pasti Indonesia banget. Budaya asli Indonesia. Itulah kesan
aq saat melihat para model di gambar mengenakan pakaian Indonesia ini. Baik yang
tua sampai muda pada cocok mengenakannya.
Tapi tahukah Anda kalo sekarang setiap
perpisahan ato wisuda secara ga langsung diwajibkan
mengenakan kebaya? Sudah tahu lah ya.... I hate that, ato blom kepengen aja
ya menggunakannya. Mungkin kalo udah “waktu”nya, mood ini akan berubah.
Waktu searching di mbah Google, ketemu
deh kebaya lengan pendek. Aq rasa modelnya Cantik banget. Ini nih gambarnya (terutama yang paling kanan), seandainya
aq udah ada feel buat mengenakan kostum ini, “ga kebayang gimana jadinya”
hehehe.
Ya seandainya saja.....
Tapi intinya buat aq hingga saat ini,
tetep ga mau wisuda soalnya harus pake
kebaya. Toh ntar juga ditutupi pake jubah wisuda -___-, buang uang aja buat
nyewa kebaya.
Subscribe to:
Posts (Atom)