Sunday, April 29, 2012

5x vs 1x


Hidup beragama memang indah, apa lagi ditambah dengan saling menghormati dan toleransi. Ya, 2 hal penting yang perlu dijunjung. Indonesia adalah salah satu negara dengan penduduk Muslim yang terbesar dan saya berada di sana. Para Muslim melakukan ibadah minimal 5x sehari, sedangkan umat Kristiani paling tidak 1x sehari (yang sebenarnya sih lebih dari 3x sehari). Doa biasa ada dalam ibadah, dan doa itu lah salah satu jembatan antar kita dan Tuhan. Sungguh sayang jika melewati kesempatan itu. Hal itulah yang terjadi pada saya.
Sejak lama saya bertumbuh di lingkungan Kristen. Gereja sudah menjadi kebiasaan kami tiap minggu. Dan sekarang saya merantau ke tempat pada orang Muslim. Di sana saya takjub dan salut dengan mereka. Setia dalam ibadah 5x sehari, dan sungguh taat, meskipun ada yang “kelewat taat”. Tapi, saya malah melupakan kebiasaan “keKristenan” saya. Gereja pun enggan. Tapi saya berharap saya bisa merasakan kembali keintiman yang dulu pernah saya rasakan.
Pada umumnya manusia itu sama, ketika ada orang yang bisa beribadah 5x sehari atau bahkan lebih, mengapa yang lain tidak??? ;)

Wednesday, April 18, 2012

They don't know the truth


I wanna cry, but.... I don't know why. 
I should not cry, because I am not a poor person. 
Prinsip hidup adalah bisnis adalah bisnis, pribadi ya pribadi. tapi kalau kondisi lagi begini mana bisa prinsip itu teguh. Waktu itu ada sebuah usaha kecil yang aq jalani, mereka hanya melihat uang-uang-dan uang saja yang ada di tangan ini. Uang masuk terus, tapi untung tak seberapa. Sedikit yang mengutang, tak sampai 7 orang. Tapi ada sekitar 3 nama yang tak banyar dalam jumlah cukup besar.
Uang bulanan jika dibilang cukup bahkan bisa lebih jika pola hidupku seperti ini, makan hanya sehari sekali, nyuci tidak di laundry seperti kebanyakan dari mereka, uang bensin tak seberapa, uang PDAM dan listrik juga tidak banyak, bahkan tak sampai 100ribu. Paling tidak aq bisa menabung 10 hingga 20% dari uang bulanan itu. Tapi kenyataannya sekarang, uang bulanan q minus, atau masih dalam status UTANG. Sungguh miris. Hanya berharap tak ada orang luar yang tahu keadaan ini. Mata mereka hanya memandang aq adalah orang yang berekonomi di atas.
Uang bulanan itu semuanya untuk menutupi utang-utang mereka, bahkan hampir 2x lipat dari uang bulan yang q terima. Jika mereka tidak banyar dan usaha tidak ada uang lagi, bisa-bisa usaha itu mati dan aq ga bisa dapat untung apa-apa lagi.
Hampir setiap malam aq tak makan, ketika lapar hanya tidurlah yang bisa dilakukan. Tapi seharusnya aq tetap bersyukur, karna masih bisa hidup. Aq sangat ingat tentang kutipan “Kita tidak makan sekali paling hanya merasa kelaparan, tapi kalau kaum papah tidak makan sekali saja mungkin hidupnya akan berakhir”
J

Sunday, April 1, 2012

Rosario


Sudah sebulan lebih aq tak menyapa Engkau, mengunjungi rumahMu di hari Minggu, sebagaimana semestinya umat Kristiani. Sempat dulu aq ingin mencoba menghiraukanMu, menganggap aq aq dan Kau Kau. Sudah cukup. Tapi aq tak sanggup. Karna Kau lah empunya hidupku. Mulai saat itu juga aq berniat untuk setiap pagi agar selalu menyapa Kau dan meminta izin tuk memulai hariku, sama juga pada malam hari aq meminta izin untuk mengakhiri hariku. Namun tak sampai seminggu, aq melupakan itu semua. Tepat hari ini, minggu, pagi hari aq berdoa Rosario. Tanpa tujuan yg jelas. Aq teringat akan kehidupan rohani q di SMA dulu. Setiap saat berdoa, sebelum makan, sebelum sekolah, sebelum belajar, sesudah belajar, dan sebelum tidur. Dalam kapel Mu yang sunyi dan tenang, aq berdoa. Secara berkelompok pun aq berdoa Rosario setiap bulan Mei dan Oktober atau bulan-bulan lainnya.
Hanya sekali kurasakan keintiman hidup dengan Mu y Yesus. Waktu SMA itulah. Sekarang? Bahkan aq sempat berfikir (sungguh miris dan menyedihkan): tuk melepaskanMu, bukan berarti meninggalkannya. Aq tersadar itu adalah fikiran terbodoh yang ada dalam otakku. Saat kuliah ini, ada seorang Dosen yang begitu kukagumi. Beliau mengingatkanku padaMu, katanya:
“hidup ini tak lepas dari Yang Kuasa, Sang Khalik, ada suatu ketika engkau menghadapNya, Dia bertanya: semasa hidupmu, apa yang telah kau perbuat? Apa buah hasil dari otak pikiranmu?”
Saat itulah aq tersentak, selama ini otakku hanya berisi kotoran, kemunafikan dunia fana. Hati kecilku menangis, dan lemah tak berdaya. Semenjak saat itu pula aq berusaha tuk berontak dari masa lalu ku yang sudah mulai tenggelam terbawa arus dunia kotor. Dan sejak saat itu pula aq mulai lagi tuk takut pada Mu, y Bapa.
Engkaulah Pemilik Hidupku, terjadilah padaku menurut KehendakMu. Amin