Friday, June 1, 2012

Pikiran


Pikiran.
Ada yang simpel dan ada yang rumit.
Ada yang terbuka (open) dan ada yang tertutup (memendam).
Ada yang baik dan ada yang jahat.
Pikiran sungguh misterius, unik, dan rahasia.

Setiap pemikiran merupakan ide unik dari setiap kepala yang berbeda. Tidak ada pemikiran yang terburuk, karna semuanya itu unik dan berbeda.
Ya, “pikiran” juga menjadi bagian terpenting dalam hidup q. Ayah dijemput hanya karna sebuah “pikiran”. Orang terpintar yang pernah kukenal di dunia ini.
Sekilas tentang Ayah. Pendiam, pintar, cerdas, santai, namun soliter. Walaupun soliter beliau memiliki beberapa teman akrab yang begitu setia. Seorang insiyur teknik sipil, yang tak berijazah (karna tak ingin membuang uang hanya buat selembar ijazah). Otaknya selalu berputar tanpa pernah berhenti berpikir.
Namun ketika sebuah “pikiran” masuk ke benak beliau, Ayah terserang penyakit. “pikiran” itu membuat Ayah stress, konsumsi rokok meningkat, dan pembuluh darah tersumbat, dan berakhir dengan stroke. Tangan kiri lumpuh setengah (baca: susah bergerak). Beliau pun berhenti bekerja. Tak ingat pernah tinggal satu atap dengan beliau dalam waktu yang lama (sebulan atau lebih). Namun setiap serpihan kenangan selalu ada dalam bayangan otakku. Takkan pernah kulupakan!
Hidup itu memang unik. Itulah yang kurasakan. Hanya bertemu dengan beliau beberapa kali saja dalam setahun penuh, tak seperti anak lainnya yang tiap hari dapat memandang wajah dan tersenyum pada Ayah.
Dan suatu saat malaikat pun datang ‘tuk menjeput Ayah. Subuh hari saat masih memakai seragam putih merah, tiba-tiba terdengar kabar yang mengejutkan. Aq telah lupa bagaimana detailnya.
Mulai saat itu hingga sekarang, keluarga q sangat berhati-hati dengan yang namanya “pikiran”. Mereka menganggap “pikiran” itu jahat. “pikiran” itu pembunuh. “pikiran” itu musuh.
Tapi aq kurang setuju, bukan “pikiran”lah yang membunuh, namun “sifat yang memilikinya”, dan bukanlah pemiliknya.