Ke-3 kalinya, Sudah biasa
Sekarang hubungan itu semakin intens, apa lagi kalo di
luar kampus. Namun tak mengerti, waktu dulu, di awal2 sangat menggebu-gebu
perasaan itu, sekarang? Never, It’s flat. Ya, datar. Wajah, sudah biasa,
percakapan sudah hambar. Padahal wajahnya mirip dengan Jo, tapi apa daya, itu
hanya sebuah wajah, toh di dalamnya juga sama tengakorak.
Ingat waktu itu kami nonton bareng, walaupun bukan di
bioskop, tapi cukuplah buat 2 insan. Tapi alhasil, ya kita saling menikmati
sendiri-sendiri, tidak ada rasa yang menyatu. Sekarang lagi musim bola, ya kami
menonton bola waktu itu. Kami sama2 suka dengan bola. Terkadang ada waktu
luang, kami sempatkan untuk bermain bola, entah itu di PS ato d lapangan, entah
itu bola kaki, atau basket.
Tentunya pertandingan itu berakhir tengah malam, kami pun
meluncur ke daerah pusat kuliner (d tengah malam). Aku memesan bubur ayam, ya,
ketika makan itu pun tak ada kata-kata yang keluar, baik dariku mau pun dari
dia. Kami memang akrab karena bisnis, paling yang kami bicarakan pun hanya
tentang bisnis dan bisnis.
Kalau dingat-ingat waktu pertama kali perasaan itu muncul
(sedang berapi-apinya), dan sempat hal itu terjadi tuk kedua kalinya. Perasaan itu kayak
orang yang kayak first time falling in love. Something complicated. Dan akhirnya
hubungan itu sekarang menjadi datar, walaupun kalau di kampus juga datar, toh
dia tidak sekelas dengan ku, tapi ya kami bisa tiap hari berjumpa J. Dan kau tahu, sebentar lagi
liburan semester, cukup panjang, bodohnya aku, aku sudah janji dengan dia untuk
pergi bareng ke luar kota demi malancarkan bisnis ini, takutnya ntar selama di
sana, kami hanya membisu.... Semoga dia berubah, dan juga aku, bisa lebih easy
going dan lebih akrab selama liburan ini.